Sabtu, 29 Desember 2012

Skripsi Inovasi Proses Pembelajaran agama Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat Kabupaten Kerinci”.


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
                   Pendidikan Islam adalah daya upaya pembinaan diri pribadi, keluarga maupun masyarakat, sebab dari pasar pendidikan itu akan dapat menentukan corak dan isi pendidikan yang bertujuan untuk menentukan kemana arah  anak didik itu akan dibawa, maka dibutuhkan suatu inovasi secara terus menerus untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan suatu pendidikan.
                  Fenomena sosial yang sangat menarik ini mestinya dijadikan tema sentral di kalangan pengelola pendidikan islam dalam melakukan pengembangan dan pembaharuan. Walau begitu halnya yang terjadi ditengah  masyarakat, bukanlah menjadi alasan bagi suatu lembaga pendidikan  yang ada di indonesia ini untuk meremehkan kompetensi Pendidikan Islam, Prof. DR. Hasan Langgulung menyatakan: “Berbicara tujuan pendidikan tidak dapat mengajak kita berbicara tentang tujuan hidup. Sebab pendidikan bertujuan untuk memelihara kehidupan manusia dalam konteks Islam”[1]. Sebagai mana Allah juga menyebutkan dalam firma-Nya:




                      [1] Hasan Langgulung, Manusia dan pendidikan, (Jakarta: Alhusna Zikra, 1995), h. 33

               Artinya: Katakanlah sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,       hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al-Anam: 162)[1].

                    Saat ini, potensi pendidikan yang dimiliki oleh umat Islam yang ada di madrasah ataupun sekolah umum belum mampu menjadi kekuatan aktual dikarenakan ia belum mampu memenuhi kebutuhan pengetahuan masyarakat akan pengetahuan agama. Keadaan ini membuat perlu adanya suatu pembenahan dan pengembangan yang lebih jauh lagi.
                           Kegiatan inovasi merupakan instrumen utama bagi organisasi untuk menciptakan nilai dan suatu cara untuk memperbaharui dirinya. Pelaksanaan pendidikan agama disekolah, juga diperlukan suasana intereksi antara guru dan peserta pendidik yang sifatnya lebih mendalam lahir dan bathin.
                   Mengingat seorang guru tidak hanya dituntut untuk melakukan kewajibannya sesuai dengan bidang tanggung jawab mereka sebagai pendidik, tetapi masih mempunyai tanggung jawab pada lingkungannya, sehingga ia memerlukan suatu tambahan seperangkat ilmu dan keterampilan.
       Hubungan Ilmu dan Keterampilan inilah  yang membuat guru menjadi inovatif. Menghadapi era desentralisasi dan globalisasi dimana inovasi bagi seorang guru tidak bisa ditawar lagi, sesbab disaat ini daerah sudah mempunyai kewenangan besar mengelola dirinya masing-masing dan diantaranya adalah pada sektor pendidikan.

                   Terjadinya banyak perubahan, sektor dan bidang pendidikan demikian cepat, karena itu seorang guru dituntut untuk bisa melihat perubahan yang terjadi disekitarnya dan mengambil peluang agar dapat turut serta meningkatkan organisasi pendidikan bagi kelanjutan  masa depan siswa, dan gurupun dituntut sebagai pembimbing, pendorong dan pendamping siswa




                      [1] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV.Thoha Putra, 1989), h. 216
dalam proses pembelajaran. Namun  apakah  proses  pembelajaran  pendidikan  agama islam di SMP Negeri 8 Air Hangat sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, dan dalam pelaksanaannya guru memang telah memposisikan dirinya sebagi pembimbing dan pendidik bagi siswanya.
                    Mutu dan keberhasilan pendidikan agama harus dapat diukur dengan totalitas peserta didik sebagai pribadi, sebagaimana yang penulis lihat dan amati di SMP Negeri 8 Air Hangat pelaksanaan pendidikan agama cenderung lebih banyak digaraf dari sisi pengajaran atau didaktik metodiknya. Guru agama hanya membicarakan persoalan “Proses Belajar Mengajar” sehingga tenggelam dalam persoalan teknik mekanis. Sementara persoalan yang lebih mendasar yang berhubungan dengan asfek “Transfer nilai” kurang banyak disentuh dan pelaksanaan pendidikan agama islam masih terpaku dengan model konvensional yang lebih menekankan penggunaan metode ceramah, padahal fungsi utama pendidikan agama disekolah adalah memberikan landasan yang mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang mampu mendukung pembentukan pribadi yang kuat.

                   Pada SMP Negeri 8 Air Hangat, pendidikan agama tidak begitu mendapat waktu yang memadai, hal seperti ini menimbulkan beberapa kemungkinan bagi siswa dan siswinya, minimnya pendidikan agama yang mereka dapatkan bisa saja membuat mereka terpengaruh oleh hal-hal yang negatif disebabkan efek negatif globalisasi disegala bidang sesuai perkembangan zaman, dalam hal ini apakah ada usaha guru dalammenginovasikan proses pembelajaran agama islam, kemudian apakah faktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan Inovasi proses pembelajaran agama islam di SMP Negeri 8 Air Hangat dan bagaimana hasil yang penginovasian tersebut.
                    Untuk itu pendidikan agama perlu diperhatikan agar bisa diminati dan dihayati oleh siswa, karena dengan norma keagamaanlah manusia bisa melawan serta menyaring hal-hal yang bersifat negatif. Untuk itu guru agama di SMP Negeri 8 Air Hangat ini, Perlu mengadakan suatu inovasi atau pembaharuan didalam proses pengajaran agama, karena kesinambungan pendidikan agama tidak terletak pada banyak tahu tingginya materi yang disajikan tetapi masalah penguasaan materi dan praktek tentang cara pendekatan yang tepat dan cermat guna mencapai tujuan bagi guru dan siswa di SMP Negeri 8 Air Hangat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas, maka judul skripsi ini adalah: “Inovasi Proses Pembelajaran agama Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat Kabupaten Kerinci”.
B.   Rumusan dan Batasan Masalah
                    Dengan bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, maka terlihatlah masalah yang terkandung yaitu suatu pembaharuan secara umum sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga seperti SMP Negeri 8 Air hangat, di dalam memberikan Pendidikan Agama Islam mampu menjalankan fungsi-fungsi alokasi posisional secara mikro sebagaimana yang dibutuhkan masyarakat serta tidak diposisikan sebagai budaya dalam rangkamempertahankan faham keagamaan, maka dibutuhkkan adanya suatu inovasi dalam pendidikan agama islam itu sendiri.
                    Dengan adanya masalah pokok tersebut, maka dalam pembahasan skripsi ini, agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam pembahasan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.    Bagaimanakah proses dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat dalam menginivasi proses pembelajaran Agama Islam ?
2.    Apakah faktor penghambat dan pendukung peaksanaan inovasi pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat ?
3.    Apakah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan penginovasian Pendidikan Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat ?
C.  Tujuan dan Kegunaan penelitian
      1.   Tujuan Penelitian
a.         Ingin mengetahui bagaimanakah proses dan usaha yang dilakukan SMP Negeri 8 Air Hangat dlam menginovasi proses pembelajaran Agama Islam.
b.         Ingin mengetahui apakah faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan Inovasi Pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat.
c.         Apakah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan penginovasian Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Air Hangat.
      2.   Kegunaan Penelitian                   Adapun kegunaan penelitian dalam skripsi ini adalah:
a.         Sebagai sumbangan pemikiran yang sistematis yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi SMP Negeri 8 Air hangat dalam proses menginovasikan proses pembelajaran Agama islam.
                                                                                               
b.         Sebagai penerapan pengetahuan bagi penulis di dalam lapangan penelitian ilmiah dan dapat dijadikan bahan informasi dalam penelitian selanjutnya.
c.         Sebagai salah satu persyaratan dalam mmperoleh gelar sarjana Strata Satu (S.I) dalam ilmu pendidikan agama islam jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama islam Negeri (STAIN) Kerinci.
D. kerangka Teori
                    Kerangka teori sangat penting sebagai bahan perbandingan atau kritikan terhadap buku sumber yang ada terkait denan permasalahan yang dibahas dalampenelitian, dengan tujuan untuk memperoleh perbandingan data primer maupun skunder.
                    Dari kerangka teori ininlah penulis mendapat gambaran permasalahan yang akan dibahas,  juga mempunyai tujuan berdasarkan yang penulis uraikan pada pokok permasalahan diatas, antara lain:
1.   Melakukan peninjauan judul-judul kepustakaan penelitian yang berhubungan dengan persoalan, tema atau materiyang akan diteliti.
2.   Melakukan pengelompokan isi, baik topik, baba, atau sub-sub dalam masing-masing bahan kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.1.   Melakukan penelaahan/ analisis kritis terhadap bahan-bahan kepustakaan. Dari analisis itu akan terlihat antara kepustakaan yang ada dengan penelitian yang dilakukan.
Ada beberapa teori yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu:
      Inovasi         : “Penemuan baru yang berbeda dari yang telah ada, atauyang sudah dikenal sbelumnya tentang ide produk teknologi, metode dan sebagainya”.[1]
      Proses               : “Runtunan perubahan peristiwa dan lain-lain dalam perkembangan sesuatu”.[2]
     Belajar               : “Perubahan”.[3]
            Berdasarkan pengertian diatas dapatdipahami bahwa inovasi proses pembelajaran berarti: Usaha pembaharuan rentetan kegiatan menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar.
            Pendidikan Agama Islam : Kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh karena islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrawi.[4]

            Jadi pengertian atau yang menjadi maksud dari Inovasi Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 8 Air Hangat Kabupaten kerinci, yang menjadi judul skripsi ini adalah, pembaharuan dalam rangka kegiatan menjadikan siswa yang ada di SMP Negeri 8 Air Hangat dalam




               [1] M. Dahlan Y Al-Bahrri dan Lya Sofyan Yakub,  Kamus Induk Istilah ilmiah, (Surabaya:
Target Pres, 2009), h.318
                [2] Desi Anwar,  Kamus Lengkap  Bahasa  Indonesia Terbaru,  (Surabaya ; Amelia,  2003), h. 331
              [3] Udi.S. Winata putra, Proses belajar Mengajar yang Efektif.
               [4] Nur Uhbaiyati, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Setia, 1999), h. 13
mempelajari pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah atau pendidikan islam.
E.  Prosedur Penelitian
      1.  Lingkup Penelitian
                         Penelitian ini berada dalam batasan atau lingkungan SMP Negeri 8 Air Hangat Kabupaten Kerinci. Adapun cakupan penelitian ini untuk Tingkat SMP, yang mana penelitian ini menitik beratkan pada kajian tetntan inovasi pembelajaran dalam proes, antara guru dan siswanya pada segala perubahan cara pembelajaran yang diberikan.
       2.  Jenis Data dan Sumber Data
            a.  Jenis Data
                                Jenis data yang akan dikumpulkan terdiri atas data sekunder dan data primer. Data  primer adalah data yang bersumber langsung dari objek guru atau murid SMP Negeri 8 Air Hangat. Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek penelitian, namun dari sumber lainnya yang diperoleh melalui dari wawancara dan dari dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti atau berupa informasi tentang adanya inovasi dalam proses pembelajaran dan apa saja perubahan yang telah dilaksanakan serta bagaimana hasilnya setelah diinovasikan.
            b.  Sumber Data           
                                Adapun data yang berbentuk teori, bersumber dari buku-buku yang  referensinya  berhubungan  dengan  masalah yang dibahas  dalam             penelitian ini. Sedangkan Sumber data lapangan dari siswa, guru agama dan kepala sekolah, pimpinan atau kepala sekolah serta para informan yang mendukung dalam penelitian ini.
       3.  Populasi dan Sampel
            a.  Populasi
                              Populasi merupakan objek penelitian secara umum. Dengan adanya populasi maka akan tergambar apa dan bagaimana situasi dan kondisi yang sebenarnya dari objek yang sedang diteliti tersebut. Suharsimi Arikonto mengatakan, bahwa yang disebut dengan populasi adalah: Keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian populasi, studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.[1]
                              Penelitian populasi dilakukan apabila penelitian ingin melihat semua liku-liku yang ada dalam populasi, oleh karena objeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi.
                              Adapun yang menjadi populasi dan objek penelitian adalah guru agama dan siswa. Sedangkan informan dalam penelitian informan ini terdir dari kepala sekolah, Guru agama, karyawandan siswa kelas VII, VIII dan IX yang berada  dalam lingkup SMP Negeri 8 Air Hangat Kabupaten kerinci.
                             Untuk lebih jelasnya tentang populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini:




                [1] Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2006 ), h. 130


Tabel 1
Jumlah Populasi
No
Populasi
Jumlah
1
2
3
4
Guru
Siswa Kelas VII
Siswa Kelas VIII
Siswa Kelas IX
39 orang
69 orang
64 orang
110orang

Jumlah
243 orang

b.  Sampel
                             Untuk memudahkan dan untuk mendapat hasil yang optimal dari penelitian ini, maka penulis merasa perlu menetapkan sampel, tujuannya adalah supaya memperoleh kejenuhan data.
                  Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dinamakan penelitian sampel. Apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.[1]

                             Adapun cara penempatan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik “Stratifield Sampling” yaitu populasi terdiridari kelompok-kelompok yangmempunyai susuna bertingkat. Pengambilan sampel dengan cara ini adalah dengan membagi populasi ke dalam kelas-kelas.

                             Anggota sanpel ditarik dari tiap kelas dengan cara acak (random sampling) yaitu dengan cara mengurutkan semua anggota populasi lalu mengambil nomor-nomor secara sistematis sejumlah yang diperlukan.




                 [1] Ibid, h. 131
Sesuai dengan masalah yang penulis teliti maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 1 guru agama dari 2 orang guru agama yang ada. Untuk pengambilan sampel responden, penulis mengambilnya dari siswa kelas VII, VIII dan IX dengan menggunakan teknik stratified random sampling.
                             Dari jumlah populasi sebanyak 243 siswa, diambil sampel sebesar 25 % dari ukuran populasi, jika jumlah populasi berjumlah 243 maka 25 % dari 243 sama dengan digenapkan menjadi 50 orang dengan perincian untuk kelas VII diambil sampel 15 orang sedangkan kelas IX dengan jumlah siswa paling banyak maka diambil sampel 20 siswa.Pengambilan sampelini dengan cara acak, sampel inilah yang mewakili dari keseluruhan populasi sebagai informan dalam penelitian ini.
Sedangkan guru yang mengajar di SMP Negeri 8 Air Hangat berjumlah 43 orang termasuk Kepala Sekolah dan pegawai tata usaha berjumlah 5 orang dan tidaksemuanya dijadikan sampel, tetapi hanya sebagian saja dari guru tersebut. Sedangkan yang menjadi informan dari penelitian ini adalah guru dan siswa untuk memperoleh data yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.kemudian yangmenjadi sampel berjumlah 5 orang guru dari 43 orang guru, yaitu kepala sekolah, Waka kesiswaan, 1 orang Guru Agama,1 orang guru Iqro’, dan 1 orang guru umum.
4.  Metode Pengumpulan Data               Adapun metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu:
a.  Metode Field Research, yaitu penelitian lapangan atau penelitian secara langsng dilokasi. Dalam hal ini penulismenggunakan teknik sebagai berikut:
1)  Observasi
                 Observasi  atau  pengamatan  bermaksud  mengumpulkan fakta
     yaitu mengumpulkan pernyataan-pernyataan yang merupakan dekripsi, penggambaran dari kenyataan yang menjadi perhatiannya”.[1] Observasi atau pengamatan ini dilakukan dengan jalan mengamati tingkah laku seseorang atau objek penelitian baik dalam bentuk perorangan atau kelompok.Dalam melakukan metode ini difokuskan dalam hal mengamati:
a)      Para guru tenaga pengajar siswa dan siswi
b)      Materi yang dipelajari.
            Pengamatan juga dilakukan terhadap sarana dan prasarana yang dapat mendukung tercapainya tujuan dalam inovasi pendidikan saat proses pembelajaran berlangsung.
2)  Wawancara
               Interview atau wawancara adalah:

               ...Teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan data. Data yang diperoleh dengan teknis adalah dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung




                [1] Ibid, h. 229 
antara seseorang atau beberapa orang interviewer (yang diwawancarai).[1]

                        Berhubungan dengan data yang dikumpulkan menyangkut sikap, keyakinan, persepsi manusia, maka teknik wawancara secara bebas sangat cocok sekali untuk memperoleh data yang akurat. Adapun metode ini digunakan untuk mencari informasi yang berasal dari guru, kepala sekolah karyawan serta siswa dan siswi SMP Negeri 8 Air Hangat.
       3)   Dokumentasi
                        Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk mengumpulkan berbagai pelengkap dari pada teknik yang terlebih dahulu, dimana metode ini digunakan untuk melengkapi dari observasi dan interview, terutama tentang pencapaian dari hasil proses pembelajaran yang sebelumnya  dengan yang sudah diinovasikan, dan untuk menentukan mana yang mudah dipahami siswa/siswi dalam prosespembelajaran, dan juga untuk mengetahui bentuk historis dan geografis SMP Negeri 8 Air Hangat Kabupaten Kerinci.
4)  Angket

                        Metode angket merupakan daftar pertanyaan yang dikirim langsung kepada orang yang dimintai pendapat serta keyakinan atau dimintai untuk menceritakan hal tentang keadaan dirinya sendiri. Angket diberikan kepada siswa SMP Negeri 8 Air Hangat serta siswa




               [1] Ibid, h. 228
yangdijadikan sampel. Angket diajukan dalam bentuk sederhana, dengan jawaban yang telah disediakan atau dikhususkan kepada siswa-siswi.
5.    Analisa Data
               Model analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model analisa data mengalir, berarti bahwa penulis harus melakukan analisa sepanjang penelitian dilakukan, selama  penulis masih melakukan penelitian, selama itulah penulis tetap melakukan analisia data.
               Pada tahap pertama, data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi serta literatul diedit utnuk meneliti ketepatan, kelengkapan dan kebenaran data. Kemudian data tersebut disusun berdasarkan kategoresai yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan penelitian. Selanjunya dibuat kesimpulan sementara, pada tahap berikutnya dilakukan analisa data dengan tujuan untuk memperoleh berbagai kesimpulan.
               Pada tahap kesimpulan maka analisa data disesuaika dengan jenis data yang diperoleh dan jenis masalah yang akan dikaji.kesimpulan-kesimpulan yang ada itu perlu diverifikasi lebih lanjut, dari anlisa data terakhir inilah dapat ditarik kesimpulan atas hasil yang diteliti dilapangan.
            Sedangkan dalam penyajian digunakan metode analisa data berupa metode induksi, deduksi, komperatif.
a.  Metode Induksi
                 Metode Induksi ialah suatu bentuk analisa data dengan mengungkapkan masalah yang diawali dengan hal khusus, kemudian dengan hal yang sedemikian rupa mendapatkan kesimpulan umum.b. Metode Deduksi
                   Metode deduksi ialah pemecahan masalah berdasarkan pendapat umum, kemudian dirumuskan dalam bentuk kesimpulan khusus.
  c.  Metode Komperatif
                    Metode konferatif ialah membandingkan dan menerima pendapat yang berkaitan dengan masalah pokok, kemudian memilih pendapat yang lebih kuat atau bila memungkinkan penulis menggunakan pendapat sendiri.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar